Sunday, August 6, 2017

Korban 'Euforia' Gentle Birth

Halo halooo, lagi mau bikin materi untuk kelas ASI di moment Pekan ASI Sedunia 2017 (World Breastfeeding Week) ehhh nemu dokumen ini, dokumen yang ditulis ketika masih hamil yumna 3 tahun lalu, dokumen yang belum dilanjutkan hingga selesai, (tutup muka pake centong).
Yang setelah aku baca ulang berasa ga pernah nulis kayak gini, LOL. Engga copas loh yaaa, cuma emang kalo lagi dapet 'wangsit' emang berasa sok wise gitu. :P

----------------------

 Korban 'Euforia' Gentle Birth

Persalinan pertama saya di 2012 lalu, saya sukses melakukan persalinan normal dirumah, yang lebih keren dikenal dengan nama Home Birth, bisa menunda pemotongan tali pusar (delay cord clamping) selama 17 jam, langsung IMD 4 jam dan tidak terpisahkan dengan bayi saya semenjak lahir. Nyaris sempurna dan terlihat keren ya, walau tak sedikit yang merasa kasihan karena menganggap saya tak mampu ke klinik atau rumah Sakit. Tapi untuk kalangan tertentu ini termasuk prestasi super yang bikin wow. Homebirth bahkan diluar negeri lebih popular daripada di Indonesia.

Tapi apa sesempurna itu? Tentu tidak, karena jujur saya korban euphoria gentle-birth! Duh kok menyeramkan yaa, “korban euforia gentle birth”, maksudnya apa lagi nih.. penuh misteri yang memancing dahi berkenyit-kenyit. Hoho.. Tapi sebelum jauh saya bercerita, izinkan saya memperkenalkan diri dulu. Karena saya baru paham betul sekarang ini makna pepatah “tak kenal maka tak sayang” itu bener pake banget deh. Kalo baca sesuatu, apalagi terlalu bagus dan atau sebaliknya yang baru-baru pastilah kita suka bertanya-tanya dalam hati siapa sih dibalik tulisan ini. Jadi penasaran tingkat dewa dan kepo sok detektip cari tau gitu kan ujung-ujungnya. Nah untuk menghindari hal itu, supaya efisien juga, kenalin deh saya Melisa, mamah muda yang masih imut nan labil, di twenty-six my age ini saya sudah punya 1 putra ganteng nan soleh dan calon adeknya yang masih didalem perut. Ganti status di KTP menjadi kawin sejak 2011 di usia 24 tahun. Padahal cita-cita dulu pengennya udah jadi nyonya-nyonya di umur 20. Tapi apa daya baru laku diumur segitu. Itu juga udah harap-harap cemas liat euphoria temen-temen kiri-kanan yang udah duluan naik pelaminan. Tapi ya beruntungnya saya diberi kesempatan dulu buat memantaskan diri menjadi istri, yang Alhamdulillah akhirnya dikasi suami yang tepat dan sempurna buat saya.

Setelah sah jadi nyonya-nyonya saya pun mendambakan momongan hadir ditengah kita. Walau jarak memisahkan antara Kalimantan dan Tangerang, tak memupuskan niat dan semangat saya untuk bisa cepet hamil. Maklum yah namanya pasutri baru, banyak sekali yang perhatian dengan menanyakan udah “isi” belom? Emang balon diisinya bisa suka-suka kita, batin saya kadang-kadang kalo lagi sebel. Tapi dizaman secanggih ini pun saya rajin browsing tips-tips cepet hamil (aduh ini keliatan banget yaa masih kanak-kanaknya saya hihi). Akhirnya dengan bekal minim ilmu biologi karena hanya belajar Biologi semasa SMP saja, saya harus mempelajari masa subur saya, memperbanyak makan makanan bergizi yang mengandung asam folat, mengelola emosi batin supaya jauh dari stress juga jauh dari over berandai-andai, dan tak lupa si bapake di sebrang pulau sana juga saya bekali wasiat-wasiat untuk menjaga kesehatan dan mengkonsumsi makanan jenis-jenis tertentu sering-sering.
Alhamdulillah Allah kasih kita kesempatan buat tiap bulan ketemu yang akhirnya setelah penantian 3 bulan setelah ijab kabul akhirnya saya dinyatakan positip oleh testpack! Hoho.. menguap sudah kekhuatiran saya tentang ancaman infertile dan karma karena dulu sebelum nikah sempet pengen nunda dulu sampe bisa tinggal sama-sama suami hehe dll. Walau masih ragu juga dengan si testpack yang harganya lebih murah dari semangkok bakso itu, mau gak mau saya test sampe berkali-kali, setlah saya “telat” 2 minggu. Dan puji syukur kepada Allah, akhirnya Allah percayakan kami untuk menjadi calon orang tua. Anugerah yang tidak ternilai harganya, karena tidak semua orang diberi kesempatan ini.
***
Layaknya orang hamil pada umumnya, saya pun menjadi haus akan belajar tentang kehamilan dan persalinan. Selama hamil untungnya kerjaan saya jadi banyak luangnya, maka tiap hari pun ada aja yang dibrowsing di internet tentang kehamilan terutama saat keluhan keluhan datang. Alhamdulillah saya termasuk ibu hamil yang beruntung karena tidak mengalami masa-masa ‘horor’ seperti mual, muntah-muntah, ngidam ekstrim dll. Keluhan standard seperti sering pegel (yang ini sih mungkin karena keseringan tidur J), mual dikit-dikit (kalo ini pasti kalo lagi asal makannya), sakit kepala (kalo yang ini saya gak tau, mungkin emang hormon sih), ngidam-ngidam standard yang kalo gak terpenuh ya biasa aja.

Jelang 5 bulan saya pun berjodoh membaca kisah persalinan Dewi Lestari disuatu artikel diinternet. Saya langsung pengen bilang WOW sambil koprol ehh.. maksudnya saya cukup sangat terkesima. Dia kan artis, tapi metode persalinannya jauh dari fenomena artis kebanyakan. Mau gak mau saya jadi kepo buat cari tau tentang persalinan Gentle-Birth itu.
Yang akhirnya saya dipertemukan dengan grup khusus gentle birth di facebook yaitu grup Gentle Birth Untuk Semua. Maka dengan semangat 45 pun saya baca dokumen dan diskusi-diskusi di grup. Grup yang sangat keren semangat belajarnya, penuh dengan orang-orang pintar dan bijaksana. Baca kisah persalinan yang ada didokumen duuhh bikin iri hatiiii! Iri pengen ngerasain juga, bener-bener membuncah gitu. Kayak anak kecil yang baru kenal permen manis, pasti jingkrak jingkrak kesenengan dan ketagihan. Begitupun saya. Karena ilmu baru, tentunya saya bisa serap semuanya tanpa filter.

Berikut perkembangan “ke-sok-tau-an” saya tentang Gentle birth:
Awal kenal gentle-birth, yaitu melahirkan nyaman tanpa rasa sakit dirumah sendiri (homebirth), kalo bisa jangan sampe SC, jangan suntik-suntik, jangan obat-obat, jauhin dari segala intervensi yang bikin trauma baik buat ibu ataupun bayi dan yang gak kalah penting adalah didampingin nakes (umumnya bidan) yang sudah Pro-gentle birth.

Bulan selanjutnya, masih melahirkan nyaman tanpa rasa sakit, bagusnya waterbirth karena sangat nyaman bagi ibu dan bayi, bisa dirumah, bisa di klinik/ Rumah Sakit bersama nakes yang pro-gentle birth. Tapi minim intervensi, gak boleh suntik-suntik, gak boleh episiotomy, bagusnya lotus birth atau ditunda selama mungkin, burning cord jika gak memungkinkan lotus birth dll. Kalo SC? Bisa dipastikan gak bakal bisa GB. IMD dan selalu bersama udah pasti yaa, karena itu sepaket. :D

Bulan bulan selanjutnya, masih sama kayak diatas tapi tambahannya jangan lupa bahwa kita berhak menentukan persalinan yang kita inginkan, gak boleh pasrah saat dibilang begini atau begitu sama satu dokter/ bidan, harus berani ‘nuntut’ ini-itu ke nakes agar semua harapan dan keinginan bisa terwujud. Makanya nyari nakes yang pro Gentle birth sangat sangat penting. Kalo gak yaa cuma bisa mimpi.

Akhirnya saya pun jadi gampang nge-judge orang yang lahirannya tidak sesuai kriteria diatas, merasa miris (atau sok tau?) dengan bumil yang pasrah gak punya keinginan dan harapan terhadap persalinan sendiri, sering suuzon juga dengan temen yang berakhir SC, pasti deh selama hamil begini, gak begitu bla bla bla otak sotoy bin kepo saya berbicara. Dan ngotot nyari nakes yang pro gentle birth di tempat terdekat saya, yang berakhir harus kecewa karena nakes nya jauh-jauh.

Tetapi seiring berjalannya waktu pun saya kembali dibukakan hati dan pikiran, bahwa paradigma awal saya tentang gentle-birth salah besar. Pelan pelan saya sadari, gentle birth itu gak seperti itu. Gentle birth bukan produk seperti klinik tongseng. Gentle birth juga bukan metode harus begini, gak boleh begitu. Gentle birth diawali oleh NIAT TULUS IKHLAS, untuk menyiapkan dan mempersembahkan yang terbaik untuk kelahiran bayi yang dipercayakan ada di rahim kita, sebagai tanggungjawab kita sebagai manusia kepada Tuhan. Mempercayakan dan mengembalikan fitrah kita sebagai perempuan yang dikasi kemampuan untuk bisa melahirkan normal alami dan minim trauma, dengan persiapan yang tidak hanya seminggu jelang Hari Perkiraan Lahir, tapi jauh jauh hari sebelum hamil bahkan saat memilih suami.

Lho emang suami bisa dipilih? Tentu saja. Allah memberi kita kesempatan dan peluang bertemu dengan siapapun, tergantung kita mau meniatkan apa. Maka yakinlah apa yang kita niatkan akan didekatkan dan dimudahkan pula, tentu setelah kita memantaskan diri juga. Bukan yang ganteng kayak nabi Yusuf, yang kaya kayak tuan tanah, yang lebay ngasih perhatian tapi yang benar-benar tepat buat kita, buat sama-sama belajar, tentang apa saja, darimana saja dan kapan saja. Sepele yaa? Padahal itu penting sekali. Karena tidak sedikit yang saya lihat, keinginan ‘belajar’ hanya dari istri apalagi setelah mempunyai anak. Tidak jarang, para suami merasa tidak penting mengambil bagian dari mengasuh, mendidik, dan menyayangi anak secara langsung, bukan hanya dari kucuran harta dan materi. Maka engga heran juga banyak calon ibu yang pasrah dan percaya begitu saja menyerahkan nasibnya kepada bidan/ dokter saat proses persalinan karena minimnya keinginan untuk belajar.

Beruntungnya saya, Allah memberi saya kesempatan dan semangat untuk belajar dan terus belajar, menyadari bahwa saya masih bodoh dan harus terus belajar. Semakin saya resapi filosofi gentle birth ini semakin menyadarkan saya bahwa hamil itu penuh dengan makna spiritual, apalagi dalam proses persalinan selain kita mengimani bahwa Allah lah penentu segala sesuatu, tapi tentu kita pun harus mempunya skenario rancangan sendiri. Memberdayakan diri untuk mencapai goal dalam gentle birth tentu bukan hal yang mudah bin gampang. Banyak aspek yang perlu disiapkan juga banyak pihak yang ikut terlibat.

Dari persalinan pertama saya, banyak kesalahan akibat euforia saya sendiri. Misalnya..
1. walaupun saya sangat yakin dan percaya tubuh saya mampu melaksanaka ‘tugasnya’ saat hari H tapi saya lupa bahwa untuk itu semua tentu dibutuhkan persiapan. Aku kurang memperhatikan aspek kesehatan, nutrisi dan makanan. Masih ngasal. Rencana mau Food Combining-an gak jadi-jadi.
2. Pemberdayaan diri ku juga belum mkasimal karena baru "belajar" nya pas uk 5 bulan-an. Harusnya minimal dari awal hamil, dan lebih baiknya jauh-jauh hari sebelum merencakan kehamilan.
3. Latihan/praktek dari segala teori tentang Gentle Birth masih males aku kerjain, seperti latihan pernafasan yang sangat penting pada saaat hari H. Males gerak kalo udah keenakan duduk atau tidur. Beli cd relaksasi jarang didengerin, ada aja alasan buat nanti-nanti. Yoga juga males-malesan n gak serius.
4. Manage diri dan emosi masih kurang, karena gak bisa tetap tenang dan rileks setelah 6 jam kontraksi belum lahir juga. (total kontraksi 15 jam).
5.Gak mempersiapkan masa post-partum yang akhirnya sukses buat aku baby blues seminggu.
6. Pemberdayaan ke keluarga tentang cita-cita melahirkan versi aku, gak aku laksanain. Aku cenderung "diem-diem" karena males debat ke ibu/kakak/bumer. Untungnya suami dukung semua yang aku mau.
7. Harusnya punya diary kehamilan yang minimal tiap bulan diisi. dan diary pasca-kelahiran untuk mencatat "sesuatu" yang harus diubah untuk next nya.
8. sepertinya masih banyak tapi lupaaaa -___-".




 To Be continued.....
. . . . Continue Reading

Monday, January 25, 2016

hello my new ME :)

Hello my new ME..
Tau gak aku baru kelar ikut pelatihan Past Life Terapis dan juga basic Clinical hypnosis sebagai Hypnotyst certified by IBH. Yeyeye.. alhamdulillah. Bukan suatu kebetulan aku sudah berada difase ini sekarang kan? I believe akan ada sesuatu lagi dibalik ini setelah ini.. :D

Oke aku belum akan cerita bagaimana sih dikelas selama 3 hari, aku mau ngalor ngidul dulu cerita tentang diriku sendiri.. eh kamu yg kebetulan baca nyasar ke page ini, bisa banget loh langsung close tab dan cari page lain wkwkwk... :p

oke sebenernya selama pelatihan ini aku banyak sekali dibukakan dan diperlihatkan akan sesuatu, terutama tentang diri aku sendiri ya, karena aku ikut kelas ini emang pingin berguna buat aku sendiri.. gak jumawa langsung pengen sok sok an jadi terapis (walau sudah sah sih yaaa :p).

awlanya sih jujur aja karena aku belum menerima diriku seutuhnya, dan penasaran dengan my inner child, yg berefek ke kehidupan sekarang yang cukup agak drama didiri aku, dan pastinya kadang bikin lelah lahir batin.

jadiii begini.. aku adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. aku punya satu kakak perempuan (pertama) dan satu abang (kedua). yang dimana selilish umur kita hanya satu tahun.
pada saat aku usia 8 bulan, ayah ku meninggal. aku bahkan tidak ingat bagaimana rupanya. aku hanya bisa melihat dari foto dan membayangkan bagaimana ia saat masih hidup, dengan hidung mancungnya, rambut kribonya, badannya yg tegap dan pembawaannya yang pendiam alias tidak banyak omong.
memory masa kecil ku memang sangat didominasi oleh pengasuhan oleh kakek dan nenek. jadi karena ibuku seorang guru yang ditempatkan di luar kota, jadi kami dititip dirumah nenek. katanya aku kecil sangat cengeng, sangat insecure tidak bisa berpisah dari ibuku. yaa itu benar, bahkan saat harus tidur dirumah nenek disaat wekeend dimana aku sangat antusias karena bisa bermain2 disana, tapi malemnya aku bisa nangis sendirian sesenggukan cuma karena inget ibuku. katanya sih aku anak asi, dan nenen sampe usia 3 tahun. tidak heran aku agak lebih pintar dari kakak dan abangku yang gak full asi dan lebih banyak minum formula.
aku kecil tidak selucu kakakku, tidak seputih dia, tidak semanis dia, tidak seramah dia, karena aku kecil sangat cengengggg.
kakak dan abangku selalu dibawa2 kakek kemana2, udah kayak anak kembar. sedang aku lebih sering bersama ibu karena tidak mau berpisah.
aku kecil sangat sering dizolimi (bahasanya ahahahah) oleh abangku. aku pernah disuruh masuk kelemari, lalu ditutup sama dia. aku masih ingat bagaimana aku meringkuk disana, ditempat kecil dan gelap. walau aku masih bisa bernafas sih heheh. aku juga ingat persis aku pernah jatuh kesumur. sumur rumahku, saat itu perasaannya aku sedang bermain disana. main2 lidi di pinggir sumur buat mercik2in air sumur. lalu ntah gimana caranya, ntah emang aku kehilangan keseimbangan,lalu jatuh atau aku didorong aku tidakingat. yang jelas aku lumayan lah disana berkecipak air, sampai akhirnya abang sepupuku menolong aku ntah bagaimana caranya pun aku tidak ingat.
aku juga pernah jatuh ke sungai saat dibonceng abangku naek sepeda saat kecil. aku udah bilang jangan ngebut2 tapi dia tetep ngebut sampe akhirnya kita jatuh dan nyangkut dipohon pisang tepi sungai. lucu sih kalo dibayngin skarang yaa,. :P

aku kecil yang bakat cengeng dan insecure tumbuh dilingkungan yang juga tidak support dan memotivasi (bukan tidak menyayangi ya). aku kecil sering "dikatain" keriting, hidung lebar. aku sangat tidak suka itu. aku benci rambut keriting ku (turunan alm bapakku). aku benci sekali. dan aku bisa sangat malu saat ketika orang melihat rambutku lalu komentar,"oh rambutmu keriting ya?". i very hate that!
omong2 soal rambut, aku ingat saat SMA. Dikelas ada serorang teman perempuanku yang rambutnya keriting tebal dan kaku, kalian bisa bayangkan. Dan lalu walikelas kami pernah komen sesuatu terhadap rambutnya (tapi aku lupa komennya) dan disitu kita sempat tertawa spontan. And guess what, besoknya dia tidak masuk kelas. beberapa hari kemudian dia sudah rebonding rambut (kalo dulu smoothing belum terlalu hits dan sangat mahaal). ya dia datang ke kelas dengan rambut baru. dia agak lebih pedean tapi masih agak malu-malu.
see? betapa kata-kata itu bisa sangat menyakitkan. padahal mungkin yang berkata kata tidak ada maksud sama sekali untuk membully dan menyakiti. tapi karena disana ada satu luka atau trauma, yang ketika "dicolek" dia akan kesenggol dan terbakar.
oke balik lagi, jadi aku sedari kecil sepertinya terlalu banyak rules tapi tanpa reward. jangan gini jangan gitu, tapi ketika kita berhasil gak gini gitu, kita gak dikasi ucapan apa2. jadilah aku tumbuh menjadi anak yang sangat tidak PEDE, minderan dll.
Padahal bisa dibilang aku ini pinter loh hahaha. aku bahkan sempat NEM tertinggi saat tamat SD, walau bukan SD favorit.
jadi gini ya karena aku tumbuh dengan sangat tidak pede, saat orang memuji pun (ntah tulus atau pura) aku malah curiga dia malah ngejek. dan aku bisa aja tiba2 nangis saat itu.

ohya sebelum masuk ke masa SD, ibu ku menikah dengan duda yang istrinya juga telah meninggal. bawa anak 3 juga, cewek, cowok, cewek. jadinya aku anak ke 6 dan punya 3 saudara perempuan, 2 saudara laki laki. aku cukup senang saat2 itu , saat bapak pernah mengajak jalan2 dan mengantar aku sekolah. aku pikir semuanya akan menjadi cerita indah. tapi ternyata setelah menikah, ibuku malah makin sengsara. sorry to say, anak2nya bapak seperti tidak ikhlas menerima ibuku. padahal ibuku baik banget, kalo apa2 dibeliin bareng2 rata tanpa perbedaan. saat lebaran ibu ku menjahit baju lebaran yang sama untuk kami berempat. aku ingat betapa bangganya aku berjalan bersama mereka ketika akan sholat ied dengan baju yang kembar.
lalu kita juga dibeliin kalung emas bertuliskan nama masing masing. aku dibuatin nama MESA. yah aku emang dipanggil mesa/meysa/mecha saat kecil. tapi tau gak, ada satu masa dimana saat aku disuruh kewarung sama ibu, aku disuit-suit sama laki2 di gang rumahku. yah paling usia kita beda 5 taun lah. aku SD atau SMP ya, lupa juga haha. Udah disuit suit, dipanggil2, aku jalan aja terus nunduk2, ehh taunya dia liat kalung namaku trus manggilnya bukan mesa tapi ASEM, dibalik. yah dibalik manggilnya. sebell banget saat itu. yang akhirnya aku kekeuh minta jual kalung ganti kalung biasa aja. dan lalu aku menyesal sih padah bisa jadi kenang kenangan berharga masa kecil.

aku juga termasuk tipe penyendiri yang males gaul hahah. bisa dibilang mungkin gen ku adalah turunan almarhum bapak yang pendiem. Beda dengan ibuku yang supel ramah dan baik, yang nurun ke kakak ku. Aku bahkan harus dipaksa untuk salam salamin sodara kalo dateng atau ketemu, karena aku ga ada inisiatip sama sekali hahaha. selain malu aku juga terbiasa apa2 harus disurh dulu, jadi aku tumbuh tanpa kesaadaran yg seharusnya aku berbuat.ini juga karena ibuku tipe yang jarang cerita. mungkin karena aku masih kecil jadi dianggap tidak mengerti. yang akhirnya apa, aku malah menganggap tak dinggap dan akhirnya jadi cuek alias gak pedulian.
saat kecil aku dan kakak kandung perempuanku sempat berpisah lama. dia diangkat oleh abangnya bapak untuk jadi anaknya dijakarta, karena anaknya dua lakilaki. sehingga kitapun ga ada kedekatan batin. jadi sedari kecil ibuku emang kurang sekali mencontohkan kami untuk akrab. jadinya sampe sekarang pun ya biasa aja, gak akrab. bahkan aku bisa lebih terbuka ke orang lain dibanding ke kakak atau ibuku.
aku kecil sering merasa terabaikan karena ibuku emang lebih pokus kerja mencari duit untuk kehidupan kami serta abangku yang bandelnya nauudzubillah heheh. aku kecil jarang dipeluk bahkan aku tidak ingat saat kapan aku dipeluk saat masa kanak2. aku pernah sengaja nyari perhatian dengan nangis2 dan tidur dilantai tapi ibuku malah memarahiku. aku pernah sakit demam saat SMP (kalo ga salah), dimana aku sangat emnggigil tapi ibuku hanya bertanya "kok pulang cepat? emang sakit?".
sedih rasanya, sakit anaknya tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh ibu sendiri. tapi ntah lah aku harus berdamai bahwa bisa saja saat itu ibuku memang sedang tidak pokus karen ada masalah atau apa.

aku kecil juga saking haus perhatiannya, saat siapapun tamu yg datang aku langsung mrengek rengek minta duit jajan. ntah apa tujuanku, akupun ga jelas. yang akhirnya kadang tamunya yg ngasih jajan. hahah. rasanya saat dirumah aku kehilangan memory tentang rasa bahagia.
satusatunya bahagia dulu adalah saat mencari uang recehan dibawah jembatan kecil dekat rumah. jembatan yg penuh air lumpur hitam, bahagianya adalah saat bisa menemukan uang dibwah sana karena orang yg lewat ga sengaja uangnya jatuh. seru bgt saat itu.
ohya ada satu lagi kebahagiaan saat dirumah adalah saat bisa memanjat pohon chery besar didepan rumah (yang akhirnya ditebang demi keselamatanku) serta memanjat pohon jambu biji dibelakang rumah yg batangnya itu cuma satu bukan beranting banyak. aku bahkan bisa berlama2 disana, diatas pohon. hahahah.

masa kanak2 paling bahagia adalah dirumah nenek. dimana saat aku bebas bemain apasaja bersama teman teman. saat banyak makanan yang kakek beli, dan uang jajan yang bisa aku minta kapan pun, serta saat diajak kepasar untuk belanja tapi pulangnya boleh beli kue pancong atau cendol. ohh itu bahagia bangettt. dirumah nenek juga ada pohon jambu air yang sering aku panjat walau banyak semut rang rangnya hahah.
oke memory disini sih tidak selamanya indah, ada saat2 dimana aku luka, yaitu saat asiknya bermain aku diejek sama anak kecil dibawah usiaku lah. kalo aku SD saat itu, mungkin dia belom sekolah atau masih TK. guess what dia ngejek apa? dia ngejek aku si keriting. oh itu rasanya aku sedih, terhinanya banget. seorang anak kecil ngejek aku dengan puasnya sambil tertatwa2. aku saat itu cukup emosi dan bales balik walau sambil nangis. tapi aku cukup terluka saat itu.
 adalagi saat dimana aku malu dan sedih. yaitu saat aku memakai baju adik sepupuku, lalu kepergok sama ibunya dan dia bertanya itu baju anaknya kaaan? aku sih tidak ingat dia ngomong apa lagi. dan sepertinya dia juga tidak melarang aku memakai,spertinya sih. tapi aku cukup sedih dan malu saat itu, sehingga membuat aku agak males ke rumah nenek lagi minggudepannya.

saat SMP aku beruntung bisa masuk SMP Negeri favorit dengan gampang bahkan kelas unggulan. aku juga beruntung bisa bergabung dengan geng sosialita dikelas ku. hahaha. aku bangga sekali saat itu, walau aku tau aku numpang bangga. aku yang minderan harus selalu punya "tumpangan" agar aku bisa bahagia. dan jeleknya kita dulu adalah kalo udah ngegenk yaitu itu ituuu aja, yang kita anggap ga selevel yaa kita ga temeni walau ga dimusuhi juga sih. tapi itu ya kalo aku bisa balik ke waktu dulu, sbaiknya aku dan genk ku ga boleh gitu, mungkin yang lain jadi sakit ati sama ulah kita karena kita juga bisa dekat dengan cowok2 kece saat itu, bahkan dengan anak pindahan cantik yang ternyata anak pejabat. heheh.
aku pernah saat kerumah anak pindahan ini jalan kaki dari rumah nenek karena jarknya deket bgt.
saat akujalan ada beberapa cowok sepantaram kali yang suit-suit dari belakang. laluuuuu...stelah aku menoleh kebelakang untuk mecari sumber suara, ternyata mereka kaget. lalu bilang "gak jadi gak jadii..". aku sakit ati bukan main saat disitu. aku bahkan masih ingat ekspersi muka mreka yang setelah melihat wajahku menjadi eneg. yaa mungkin ekspektasi melihat bidadari tapi setelah diliat malah ikan teri, begitulah kira kira. ini peristiwa traumatis juga buat aku. dimana aku yang mideran semakin masuk kejurang keminderan terdalam, dan yang aku cari hanyalah topeng untuk menaikkan derajatku. aku beruntung sampe sekarang bisa menarik orang2 hebat disekeliling ku, walau tidak smuanya suka dan tulus kepadaku, tapi aku cukup bangga. :P
temen geng SMP ini masih kontek2 sampe sekarang alhamdulillah..


btw nanti kita sambung lagi yaa :)
to be cont..................


. . . . Continue Reading

Hello 2016

Hello 2016..
Oh my God, long time no post here... kemane aje gueeehh? hahaha.

Sebenernya udah kepanggil panggil nih nulis blog lagi tapi karena banyak hal jadinya adaaaa aja penghalangnya ngeblog wakakak..

Oke from now, saya berusaha ngepost lah ya, minimal satu post dalam satu bulan. MINIMAL loh.. i try to promise, not also sure hahahah... :P

oke let wee see next post ;)
. . . . Continue Reading

Thursday, October 1, 2015

KIAT AJARKAN TOILET TRAINING

Jangan Ngompol Lagi Ya, Sayang! 
● Sebelum Bersekolah, Latih Toilet Traning di Rumah!
 
 “Ma, pipis,” bisik seorang bocah laki-laki kepada ibunya yang tengah asyik mengobrol. Aduh, lagi seru-serunya berkumpul di ‘ajang rumpi,’ ada saja ulah si kecil. Meski tampak cukup terganggu, sang ibu bergegas membawa buah hatinya menuju toilet.
Tentu Anda kerap menghadapi situasi serupa kan Moms? Tak mudah memang mengajarkan toilet traning pada balita. Namun bila tak diajarkan sejak dini, urusan buang hajat ini akan menjadi masalah saat ia harus mulai bersekolah. Lantas, kapan si kecil siap dilatih? Bagaimana triknya?
Latihan Buang Air Kecil (BAK) atau Buang Air Besar (BAB) dikenal dengan istilah toilet traning. Latihan dari orangtua sangat diperlukan agar anak dapat melakukan BAK maupun BAB dengan benar, dan bukan di sembarang tempat.  toilet traning merupakan suatu keterampilan yang menjadi dasar dari kemampuan lainnya,  hal ini termasuk salah satu keterampilan menjaga kebersihan diri sendiri, yang sangat berguna sampai besar nanti.
Freud, seorang ahli psikologi, menyebutkan tahapan ini sebagai masa anal. Keinginan untuk BAK atau BAB akan membawa hal positif dalam kehidupan seseorang kelak bila sedari kecil mendapat pengarahan yang baik dan menyenangkan. Sebaliknya, akan membawa trauma tersendiri bagi anak bila mendapat tanggapan yang kurang baik dari lingkungan.

Melatih Kebiasaan di Rumah
Toilet traning merupakan pengaturan BAK dan BAB yang biasanya dipengaruhi oleh kebiasaan setempat. Di perkotaan, anak-anak usia 1-3 tahun sudah menggunakan pispot sebagai sarana pengenalan toilet traning. Berbeda halnya dengan yang terjadi di desa-desa, anak masih diperkenankan untuk BAK atau BAB di celana serta tidak mengenal pispot (potty chair).
Jadi, toilet traning termasuk bagian pendidikan keluarga untuk membuat anak mandiri dan memiliki keterampilan penguasaan buang air. Kontrol tubuh terhadap BAK dan BAB diperoleh seorang anak pada usia 3 tahun. Di bawah usia 1 tahun, anak belum memiliki kontrol yang baik terhadap keinginan BAB dan BAK-nya.

Kenali Tanda-tanda Kesiapan
Melatih toilet traning pada anak akan lebih mudah bila anak mulai menunjukkan kesiapannya, antara lain:
  • Anak dapat menahan sementara keinginan untuk BAK atau BAB. Anak bisa tidak mengompol 3-4 jam dalam sehari. Contohnya diapers anak masih kering setelah 3-4 jam.
  • Sudah tidak mengompol saat bangun tidur.
  • Dapat mengikuti petunjuk sederhana dan memberitahu bila celana atau diapers-nya kotor atau basah.
  • Bisa menunjukkan ekspresi wajah, postur tubuh dan kata-kata yang menunjukkan keinginan BAK atau BAB kepada orang lain.
  • Mulai dapat membuka dan memasang celana dan pakaian sendiri.
  • Dapat membersihkan atau menyiram bekas buang airnya.
  • Tertarik pada kebiasaan orang yang lebih tua atau dewasa masuk ke toilet.
  • Minta diajari menggunakan toilet.

Jangan Membandingkan Kemampuan Anak!
Saat anak sudah menunjukkan kesiapan toilet traning, sebaiknya orangtua sudah melatih anak sedini mungkin sebelum memasuki usia sekolah. Selain itu perlu adanya konsisten, baik dalam urusan waktu maupun perlakuan dari orangtua dan pengasuh.
Sayangnya, beberapa orangtua kerap kali gemas dengan ‘kegagalan’ buah hatinya berlatih toilet traning. Apalagi jika rata-rata teman sebaya si kecil sudah menguasai kemampuan ini. Tak ayal kalimat berikut sering terlontar, “Ih, gimana sih kamu, sudah besar masih ngompol! Tuh lihat temanmu si A pintar banget lho, nggak ngompol lagi!” Padahal ucapan ini justru tidak membangun rasa percaya diri anak.  
Begitu pula dengan peran guru di sekolah yang tak kalah pentingnya, mengingat siswa pra sekolah masih dalam proses berlatih toilet traning. Guru dapat terus melatih dan memberikan respon positif bagi siswa yang sudah mandiri, sehingga perilaku ini semakin kuat.
Namun, bagi siswa yang belum mandiri, guru dapat memberi motivasi atau mengingatkan siswa untuk pergi ke kamar kecil saat menunjukkan keinginan BAK atau BAB. Bahkan jika didapati anak ngompol di sekolah, seharusnya guru tidak mengritik di depan siswa lainnya.      

Pahami Situasi Si Kecil
Dalam melatih toilet traning diperlukan kesabaran dan ketelatenan orang dewasa di sekitar anak, yakni orangtua, pengasuh maupun guru di sekolah. Tentunya anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, oleh karena itu orangtua diharapkan lebih memahami kondisi anak.
Hambatan pun dapat terjadi saat mengajarkan toilet traning. Misalnya pada situasi menempati rumah baru, pindah rumah atau mendatangi rumah baru. Tak jarang anak harus menyesuaikan diri lebih lama untuk toilet yang berbeda dari tempat sebelumnya. Bisa saja anak terbiasa dengan kloset duduk bingung ketika harus pup di kloset jongkok.
Kemudian pada kondisi akan mendapatkan adik baru. Seorang kakak biasanya mengompol, untuk mencari perhatian. Kendala lainnya bila terjadi krisis dalam keluarga, misal setelah kehilangan orang yang dicintai atau si anak menderita sakit berat.
Jadi, selama anak tidak menunjukkan perubahan perilaku terhadap kemungkinan hambatan tersebut, orangtua masih bisa melatih anak untuk BAK dan BAB. DB

Kiat Ajarkan Toilet Traning:
  • Membiasakan anak masuk ke dalam WC, berhati-hatilah memakai istilah untuk menjelaskan bagian badan, air seni, hajat besar yang tidak membingungkan anak.
  • Mendudukkan anak untuk melakukan buang hajat di toilet atau pispot dengan cara menyenangkan, misalnya sambil menyanyi atau bercerita sehingga anak merasa tidak terpaksa. Pembiasaan juga dilakukan dengan mendudukkan anak di toilet setelah bangun tidur. Hal ini akan membiasakan anak tidak mengompol.
  • Bagi anak yang masih mengompol di malam hari, selain memakaikan diapers, orangtua dapat membangunkannya setiap 3 jam untuk BAK ke kamar mandi
  • Ajarkan anak mengenali tanda-tanda tubuh ‘rasa ingin’ BAK atau BAB.
  • Bersabarlah dan beri anak pujian bila ia berhasil BAK atau BAB di toilet dan tidak disembarang tempat. Hal ini akan menjadi reward bagi anak untuk mengulangi mengerjakan hal tersebut di waktu yang akan datang. Orangtua harus menyadari proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama sampai anak benar-benar siap BAK atau BAB sendiri. DB

(Dr. Dono Baswardono, Psych, Graph, AISEC, CMFT, MA, Ph.D – Marriage & Family Therapist, Psychoanalyst, Sexologist, Graphologist.)

SUMBER: https://www.facebook.com/notes/dono-baswardono-parenting/kiat-ajarkan-toilet-training/644654952227710
. . . . Continue Reading

Tuesday, November 4, 2014

Ketika akhirnya berjodoh dengan Young Living Essential Oil!

Essential oil, aku udah denger "khasiatnya" sejak 2 tahun yang lalu (sekitar 2012 deh) zaman aku lagi getol-getolnya nyai ilmu smenjak jadi mahmud baru nan kece nan smart :P Tapi etapiii entah kenapa feeling gak enak aja mau gugling lebih dalam tentang si eo (essential oil :red), berasa pasti akan menguras jiwa raga ku serta mengancam perekonomian rumah tangga kami yang lebih sering turun daripada naik. Hiks.
Lalu lalu lalu, waktu pun berlalu begitu cepat sampe aku ditakdirkan hamil lagi anak kedua. Unexpected traffic ehh maksudnya unexpected pregnant ceritanya. Belum ada promil-promilan, karena planningnya abis nyususin si abang dulu lah min 2 tahun baru mikirin kasi adek :P
Tapi ya itu, manusia boelh berencana, Tuhan juga yang menentukan. Mau tidak mau, suka tidak suka, shock atau trauma, silahkan terima nasib mu dulu yaa melisa, ini calon amanah dari Ku harap dijaga, mungkin kira-kira gitu yaa kalo Allah bisa ngomong langsung.
Jadinya belom apa-apa udah gak enak aja bayanginyya, ini ASI si abang nasibnya gimana, ini nanti kalo abis lahir kalo si abang suka bully adeknya gimana, belom lagi gimana mbagi kasih sayang antara si abang, calon adek n bapaknya nanti... eeeaaaa.. :D

Yaa si abang umur 16 bulan, saya sudah "berisi" lagi. Saya tekadkan tetap menyusui alias NWP sampe adeknya lahir. Tapi sekali lagi, manusia bisa berencana, Tuhan juga menentukan. Saat usia kehamilan 4 bulan ++, si abang 21 bulan akhirnya kudu harus di sapih, sapih with terpaksa tapi tetap demi cinta :D Prosesnya gak mudah pastinya, karena kan WWL ceritanya, gak pake cara konvensional kayak oles lipstik diitu, atau oles betadine diitu atau palaing parah oles yg pahit-pahit kayak brotowali dkk. Saya katakan tidaaaak untuk cara traumatik seperti itu. Pokoknya akhinya si abang disapih aja deh usia 21 bulan.

Nah mulai deh itu, perang emosi batin dimulai.. Abis sapih, tidur yg biasa jam 8 malem berubah jadi jam 11an. Itu juga pake ritual2 dulu minta ini-itu dulu, diiyain gak abis-abis, minta ini-itu dari jam 8, tapi sampe jam 11 gak juga tidur-tidur. (keknya udah pernah posting nih ttg ritual gilby after sapih). Jadi bener yaa bumil yang hormon sensinya naik duapuluhbelasjuta kali lipat sering banget ikutan tantrum. Tangan bawaannya pengen nyari pelampiasan, mulut apa lagi, ibarat lagi ikut lomba seriosa, tapi ya kalo seriosa enak didenger kalo kali ini eneg didenger, bikin budeg telinga pastinya. Kadang nyoba nyuekin si anak, yaaa teteup yaaa dia bakal ngetes kita sebagai orang tua :D
Kalo pas khilaf, gak usah nunggu lama, sedetik kemudia langsung nyesel, nyesek, pengen rebahan didada Pangeran Hamdan #ehh maksudnya pengen jedotin pala ke tembok tetangga (kalo tembok sendiri gak tega, kasian kalo rusak). Dan bisa ditebak, momen selanjutnya adalah adegan sungkeman ala-ala lebaran, bedanya kalo lebaran dapat uang cap bapak dua, kalo ini gak dapet apa-apa. Tapi jelas ini momen paling mengharukan, orang dewasa yang berumur minta maaf sama anak kecil yang belom genap 2 tahun, sambil dipeluk-peluk, dan berharap sianak tidak menyimpan trauma atau memori buruk terhdap ibunya atau masa kecilnya.

Setiap hari after working hours begitu terussss, bumil yg keluhan nya pun semakin bertambah, dari sekedar cepet laper, sampe sring migrain, pegel-pegel, kram, sampe SPD harus ditambah lagi ujian dari sang anak tercinta. Yaa kalo secara teori itu semua wajar keleus mel, tapi ya kalo dikejadian nyata didunia manusia yang rentan godaan syaithon, yaaaaa apa daya diri ini stok sabarnya cuma seupil. Gampang kesenggol, bahkan sama sesuatu yang gak penting. Ditambah ayang bebibalabala hannybunny sweety lopilopi sibuk bukan maen banting tulang, tau tulang siapa aja pokoknya dibantingin aja. Jadi ya jangan harapkan dia untuk bisa menghandle si abang kalo saya sudah mulai kena serangan "tantrum" juga, karena orangnya pulangnya larut selarut-larutnya hihi.

Ehh ini panjang amat prolognya yaaa hahaha. Yaaa penting ini, menceritakan sejarahnya terlebih dahulu. Nah jadiiii oleh karena itu, saya pun mulai mencari-cari apaa yaa yang kira-kira bisa bantuin saya bisa lebih sabar dalam memanage emosi ini. Akhirnya selain saya mengikuti self healing dengan mas Reza Gunawan dan Gobind Vashdev, saya pun memutuskan untuk memulai nyobain si essential oil tersohor ini. Gak instant saya bisa akhirmya memutuskan untuk beli, ya bukan apa-apa mehooong boo' :P Tapi ya itu, kata pepatah, theres a will,thereis a way, theres a duit :P
Pokoknya saya beli aja dulu itu si oil lah, syukur-syukur ngefek ke saya. Saya pun beli Lavender Essential Oil dari Young Living 15ml seharga 660ribuuuu saja. Lumayaan kan, lumayan bikin rekening melangsing wkwkwk.
Jangan dibandingin sama harga ala-ala di tukang bibit parfum yang 1000perak per ml nya, jangaaaan, karena niscaya akan sakit hatiiii... sakiiitt sakitnya tuh disiniii. :P No, no no maksud saya, yaa jangan dibandingin sama bibit parfum atau esensial oil yang sebotol 10ml cuma 20ribu dounk, bedaaa buu, beda paaak... Bedaaa jauuuh sejauh-jauhnya. (gugling ajah yuaa :P)

Nah terus terusss, lanjutanyya abis beli gimana? Masi bisa makan nasi gak? sanggup beli pulsa listrik gak? Bisa beli bensin motor gak? Ehh maaap itu mah urusan keuangan saya cukup saya, suami dan Tuhan yang tahu. Wekekekek. Lanjutannya abis beliii ituu... kasi tau gak yaa? :P
Sakti gak? Jadi solusi gaak?

Ehm.. jujur ajaa pertama kali nyium nih #EO lavender saya gak sukaaaaa! Why oh why? Karena saya gak biasa nyium yang natural, biasa nyium parfum yang wanginya udah dimodifikasi sedemikian rupa sih, jadinya makcespleng aromanya terlalu kental syekale. Tapi gak bikin pusing kayak pewangi mobil aroma lavender yaaa :D

Tapiii saya tetep pake donk tanpa sugesti apa-apa sih, cuma bismillah aja semua kesembuhan datangnya dari Allah. Pertama kali pake dioles di pelipis dan campuran vco buat massage seluruh badan. Hasilnya? Masyaallah badan jadi enakan dan lumayan rileks tidur malam itu. Nyoba lagi dan lagi lama-lama saya ketagihaaaan dengan aroma si lavender ini! Im fall in love with lavender! Kayak narkoba yaaa, sehari gak nyium-nyiumin si lavender saya bisa gelisah (*ini sindrom apa namanya? :P) Apalagi dikantor saya sering kena serangan asap rokok, jadinya si lavender ini ngebantu banget netralin emosi saya dengan si asap itu 
Yah pokoknya emang yaaa harga gak pernah boong yaaa… Sejauh ini langsung berasa PUASSSSS sama si #yleo lavender ini… 
Saking keranjingan make si lavender ini, Gilby (2y) pun ikut-ikutan pengen eksis dengan si eo. Setiap saya oles-oles dia jejeritan bilang “oillll oilllll oillll…” dan saya pun oles-olesin ke dia. Lumayan lah tidurnya jadi berkualitas.

Pernah suatu sore… pulang dari kantor Gilby ternyata tidur, gak lama bangun tapi pake acara nangis-nangis pingin liat monyet  Mungkin abis mimpi liat monyet yak. Nangis berlanjut ke tantrum, diajak mandi gak mau, digantiin baju gak mau, diiming-imingi coklat gak mau, ditawari susu gak mau, semua gak mau pokoknya nangisssss terus sejam sampe mata bengkak, bibir bengkak, batukbatuk, idung meler. Udah mulai reda dan bisa diajak ngomong, saya oles Lavender di bawah telinga. Alhamdulillah muali normal lagi.

Kayaknya jadi “dewa” banget si #essentialoil ini yaa? Yaa sebagian besar emang cocok banget bagi yg udah make. Tapi saya percaya sih #yleo ini hanya perantara dan bentuk ikhtiar yaaa karena semua kesembuhan datangnya dari Allah. Sesuatu yang natural tentu lebih berdayaguna daripada kimia sintetis kan yaaa… Dan tentu disertai bentuk ikhtiar yang lain semisal menjaga pola makan, bergaya hidup sehat, olah raga, berdoa dan berusaha menjadi manusia yang lebih selaras lagi.


Nah itu tadi sedikit cerita tentang pengalaman oiling pertama kali, sampe akhirnya sekarang wasyukurilah udah punya oil lebih variasi dan teteuuup sambil ngilmu di grup angel dalam penggunaan Essential Oil secara rasional.

Next kita bahas oil lainnya.
Salim :)

. . . . Continue Reading

Wednesday, October 22, 2014

Belajar meminta maaf!

Haiii long time no coret-coret..
Berasa gatel banget sebenernya, tapi sayangnya setiap ada "wangsit" dateng meluap-luap selalu berkahir dengan gagal tulis hihii.

oke mau cerita yaah..
Ini Gilby udah 2y7m sekarang.. jadi beberapa minggu ini aku mencoba sesuatu nih ke dia.
Kalo dulu zamannya dia bayi kan suka pillow-talk tuhhh sebelum tidur walopun sering lupa nya sih hihi. Nah sekarang ini kan dia udah mulai bisa lebih paham, udah bisa protes, udah cepet hapal sesuatu, udah bisa ngikut2 gitu kan..
Nah namanya mamah2 muda working mom begini kan suka mood naek turun yaaa, apa lagi kalo sampe rumah sakit kepala, kan suka kepancing gitu sama tingkahnya dia yang "ajaib".
Beberapa kali suka kelepasan "nada tinggi" dan bahkan tangan kayak ada idle nya buat melayang tapi yaa untung tembok yang jadi sasaran qeqeqeee. Abis itu kan suka berasa nyeseeeeeel banget banget bangeet... Jadinya aku langsung minta maaf ama dia.. bahkan kadang sambil nahan air mata. Awalnya sih dia gak gitu ngeh yaaa.. ngapain kali ni bundanya, dia mikir. Tapi bberapa hari kemudian ajaaaiiib deh, dia juga jadi ikutan minta maaf. Cobaaaa, ibu mana yg gak meleleeehh.. Padahal mah dia gak usah minta maaf namanya anak-anak cuma ya kadang ortu nya aja suka nganggap anaknya salah.
Lucunya adalah, saking seringnya aku minta maaf bahkan tanpa alasan yg jelas (bukan krn abis marah2) dia sampe hapal kali ya.. jadinya kalo misal dia udah ngapaaain gitu yg mancing darah naik, dia langsung hening terus ngomong pelan sambil meringis,
"maafin bunda yaa bun"
Nah loh, maksud dia mah, "maafin abang ya bun" tapi karena sering denger akungomong gitu jadinya kayak jadi kamus buat dia. hehehe.
Jadinya sekarang kalo dia gak bisa nurut, aku ngomong "bunda sedih lah bang, hiks (purapura mewek)" terus dia nyamperin peluk terus minta maap. Ya allohhhh... nyeees bangettt.
Padahal maksudnya sedih karena dia gak mau mandi, atau gak mau pake baju, atau numpahin air, tapi ya gpp lah dr pada dia ketakutan bundanya nada tinggi. hahaha

. . . . Continue Reading

Tuesday, September 9, 2014

Jahatnya aku! :(

Kenapa belakangan ini khususnya beberapa hari ini merasa hidup linglung, mood sedih bawaannya gak bisa happy. Rasanya ada dua kejadian yaang menjadi klimaks. Menyakiti orang lain itu bawaannya susah buat maafin diri sendiri, padahal orang itu juga (mungkin) gak "tersakiti" banget tapi kok aku rasanya sampe kepikiran berhari-hari. Hiks. Jahat banget aku.

Saat itu aku lagi di depan komputer dikantor, tiba2 didatengin rekan kerja bawa-bawa amplop, minta sumbangan buat Pak X yang kena stroke, katanya. Karena dadakan dan gak inget betul siapa si pak X ini jadinya lah aku nyumbang sedikit sekali buat beliau. Nah siangnya aku tanya temenku,
"pak X itu siapa ya? yang kena stroke.."
"lho itu looh mel, pak X yang bantuain foto kopi yang itu diruangan atas.."
JLEBB. Langsung kebayang wajah si pak x ini. walau jarang ketemu n bertegur sapa tapi pernah beberapa kali bantuin foto copy surat. Udah tua memang, dan beberapa kali udah kena serangan stroke. Langsung pengen nangis. Yaa Allah gue pelit banget sih tadi, kenapa hanya gara2 gak terlalu kenal terus merasa gak perlu bantu banyak2.. Sumpaaah merasa bersalah bangett. Kepikiran bangettt betapa egoisnya aku. betapa jahatnya aku sebagai manusia dan rekan kerja. Hiks.
Sampe keesokan harinya, dikasi kabar pak X ini meninggaaaaaall.. Huaaaaa... sumpah makin merasa bersalah. Makin merasa hina. Makin merasa jahat. Apalagi abis tu denger cerita meninggalnya garagara gak punya biaya buat dirawat di RS. Ya Allah, manusia macam apa aku ini, kok bisa gak tersentuh untuk membantu kemarin2? Ya allahhh maafiiiin yaa allaaahh... sampe sekarang pun aku belum bisa move on, masih kepikiran beliau ini.. kebayang penderitaanya 12 jam lebih koma sebelum meninggal tapi didiemin aja sama keluarganya krn gak punya biaya. hiks sedih bangett, kenapa cerita2 ini baru meluap sekarang yaaa..
Padahal kantor ini mampu buat bantu smentara, setidaknya masuk RS dulu buat tindakan. hiks hiks, sedihhhh. Gimana caranya buat maafin diri sendiri atas kekhilafan egois ini? :(

yang kedua adalah...
lagi jalan2 maen instagram, trus ada akun jualan yg lagi posting dagangan. barangnya ini hits, dikejar banyak orang, pesennya juga siapa yang duluan-duluanan.Nah jadinya aku ikut lah mem-booking beberapa. Eh karena semua pada komen "book" aku pun latah dgn komen di setiap gambar. Nah tapi abis tu aku gak cek ig lagi, notif ig kan di hp gak bunyi. Jadinya tengah malem br iseng buka ig, dan aku dimensyen berhasil dapetin beberapa barangnya. Tp krn tgh malem yaaa aku belum bales. Besok nya aku bales dan nanya apa harus diambil semua yg udah aku book. Dan dijawab IYA. waaaaaaa... aku siyok. aku kan gak niat beli semua, secara pengeluaran bulan ini udah maksimal bgt. dan gak bisa dicancel beberapa, aku tetep pengen mau beberpa aja. akhirnya dia bilang ywdh cancel aja semua. Hiks. Langsung gak enak donk aku. kan aku pengen beli, tapi gak semua. Tapi kebijakan dia, yg udah di book wajib diambil semua. Hiks akhirnya aku minta maaf berulang-ulang krn kebodohan ku yang gak teliti sama rules dia. Trakhirnya dia yg bilang makasi pake icon senyum. Duuh makin gak enaaaak. Aku tau kok rasanya di cancel buyer, makanya aku bertekad gak pernah cancel, dengan memastikan dulu beneran pengen order. Tapi kali ini krn kecerobohan ku sendiri jadi nyakitin orang lain. Ya allaaah maafiiiiinn, gak niatttt banget becanda mau order :(

Hikss,, sampe sakarang masi kpikiran.. smoga pak x diterima amal ibadahnya, diampuni salahnya selama didunia. amiin
semoga mba sis maafin aku sbg buyer, next aku bingung pengen belanja beneran apa engga sama sekali, rasanya masih trauma buka ig lagi, langsung inget olshop ini :(
. . . . Continue Reading