Monday, January 25, 2016

hello my new ME :)

Hello my new ME..
Tau gak aku baru kelar ikut pelatihan Past Life Terapis dan juga basic Clinical hypnosis sebagai Hypnotyst certified by IBH. Yeyeye.. alhamdulillah. Bukan suatu kebetulan aku sudah berada difase ini sekarang kan? I believe akan ada sesuatu lagi dibalik ini setelah ini.. :D

Oke aku belum akan cerita bagaimana sih dikelas selama 3 hari, aku mau ngalor ngidul dulu cerita tentang diriku sendiri.. eh kamu yg kebetulan baca nyasar ke page ini, bisa banget loh langsung close tab dan cari page lain wkwkwk... :p

oke sebenernya selama pelatihan ini aku banyak sekali dibukakan dan diperlihatkan akan sesuatu, terutama tentang diri aku sendiri ya, karena aku ikut kelas ini emang pingin berguna buat aku sendiri.. gak jumawa langsung pengen sok sok an jadi terapis (walau sudah sah sih yaaa :p).

awlanya sih jujur aja karena aku belum menerima diriku seutuhnya, dan penasaran dengan my inner child, yg berefek ke kehidupan sekarang yang cukup agak drama didiri aku, dan pastinya kadang bikin lelah lahir batin.

jadiii begini.. aku adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. aku punya satu kakak perempuan (pertama) dan satu abang (kedua). yang dimana selilish umur kita hanya satu tahun.
pada saat aku usia 8 bulan, ayah ku meninggal. aku bahkan tidak ingat bagaimana rupanya. aku hanya bisa melihat dari foto dan membayangkan bagaimana ia saat masih hidup, dengan hidung mancungnya, rambut kribonya, badannya yg tegap dan pembawaannya yang pendiam alias tidak banyak omong.
memory masa kecil ku memang sangat didominasi oleh pengasuhan oleh kakek dan nenek. jadi karena ibuku seorang guru yang ditempatkan di luar kota, jadi kami dititip dirumah nenek. katanya aku kecil sangat cengeng, sangat insecure tidak bisa berpisah dari ibuku. yaa itu benar, bahkan saat harus tidur dirumah nenek disaat wekeend dimana aku sangat antusias karena bisa bermain2 disana, tapi malemnya aku bisa nangis sendirian sesenggukan cuma karena inget ibuku. katanya sih aku anak asi, dan nenen sampe usia 3 tahun. tidak heran aku agak lebih pintar dari kakak dan abangku yang gak full asi dan lebih banyak minum formula.
aku kecil tidak selucu kakakku, tidak seputih dia, tidak semanis dia, tidak seramah dia, karena aku kecil sangat cengengggg.
kakak dan abangku selalu dibawa2 kakek kemana2, udah kayak anak kembar. sedang aku lebih sering bersama ibu karena tidak mau berpisah.
aku kecil sangat sering dizolimi (bahasanya ahahahah) oleh abangku. aku pernah disuruh masuk kelemari, lalu ditutup sama dia. aku masih ingat bagaimana aku meringkuk disana, ditempat kecil dan gelap. walau aku masih bisa bernafas sih heheh. aku juga ingat persis aku pernah jatuh kesumur. sumur rumahku, saat itu perasaannya aku sedang bermain disana. main2 lidi di pinggir sumur buat mercik2in air sumur. lalu ntah gimana caranya, ntah emang aku kehilangan keseimbangan,lalu jatuh atau aku didorong aku tidakingat. yang jelas aku lumayan lah disana berkecipak air, sampai akhirnya abang sepupuku menolong aku ntah bagaimana caranya pun aku tidak ingat.
aku juga pernah jatuh ke sungai saat dibonceng abangku naek sepeda saat kecil. aku udah bilang jangan ngebut2 tapi dia tetep ngebut sampe akhirnya kita jatuh dan nyangkut dipohon pisang tepi sungai. lucu sih kalo dibayngin skarang yaa,. :P

aku kecil yang bakat cengeng dan insecure tumbuh dilingkungan yang juga tidak support dan memotivasi (bukan tidak menyayangi ya). aku kecil sering "dikatain" keriting, hidung lebar. aku sangat tidak suka itu. aku benci rambut keriting ku (turunan alm bapakku). aku benci sekali. dan aku bisa sangat malu saat ketika orang melihat rambutku lalu komentar,"oh rambutmu keriting ya?". i very hate that!
omong2 soal rambut, aku ingat saat SMA. Dikelas ada serorang teman perempuanku yang rambutnya keriting tebal dan kaku, kalian bisa bayangkan. Dan lalu walikelas kami pernah komen sesuatu terhadap rambutnya (tapi aku lupa komennya) dan disitu kita sempat tertawa spontan. And guess what, besoknya dia tidak masuk kelas. beberapa hari kemudian dia sudah rebonding rambut (kalo dulu smoothing belum terlalu hits dan sangat mahaal). ya dia datang ke kelas dengan rambut baru. dia agak lebih pedean tapi masih agak malu-malu.
see? betapa kata-kata itu bisa sangat menyakitkan. padahal mungkin yang berkata kata tidak ada maksud sama sekali untuk membully dan menyakiti. tapi karena disana ada satu luka atau trauma, yang ketika "dicolek" dia akan kesenggol dan terbakar.
oke balik lagi, jadi aku sedari kecil sepertinya terlalu banyak rules tapi tanpa reward. jangan gini jangan gitu, tapi ketika kita berhasil gak gini gitu, kita gak dikasi ucapan apa2. jadilah aku tumbuh menjadi anak yang sangat tidak PEDE, minderan dll.
Padahal bisa dibilang aku ini pinter loh hahaha. aku bahkan sempat NEM tertinggi saat tamat SD, walau bukan SD favorit.
jadi gini ya karena aku tumbuh dengan sangat tidak pede, saat orang memuji pun (ntah tulus atau pura) aku malah curiga dia malah ngejek. dan aku bisa aja tiba2 nangis saat itu.

ohya sebelum masuk ke masa SD, ibu ku menikah dengan duda yang istrinya juga telah meninggal. bawa anak 3 juga, cewek, cowok, cewek. jadinya aku anak ke 6 dan punya 3 saudara perempuan, 2 saudara laki laki. aku cukup senang saat2 itu , saat bapak pernah mengajak jalan2 dan mengantar aku sekolah. aku pikir semuanya akan menjadi cerita indah. tapi ternyata setelah menikah, ibuku malah makin sengsara. sorry to say, anak2nya bapak seperti tidak ikhlas menerima ibuku. padahal ibuku baik banget, kalo apa2 dibeliin bareng2 rata tanpa perbedaan. saat lebaran ibu ku menjahit baju lebaran yang sama untuk kami berempat. aku ingat betapa bangganya aku berjalan bersama mereka ketika akan sholat ied dengan baju yang kembar.
lalu kita juga dibeliin kalung emas bertuliskan nama masing masing. aku dibuatin nama MESA. yah aku emang dipanggil mesa/meysa/mecha saat kecil. tapi tau gak, ada satu masa dimana saat aku disuruh kewarung sama ibu, aku disuit-suit sama laki2 di gang rumahku. yah paling usia kita beda 5 taun lah. aku SD atau SMP ya, lupa juga haha. Udah disuit suit, dipanggil2, aku jalan aja terus nunduk2, ehh taunya dia liat kalung namaku trus manggilnya bukan mesa tapi ASEM, dibalik. yah dibalik manggilnya. sebell banget saat itu. yang akhirnya aku kekeuh minta jual kalung ganti kalung biasa aja. dan lalu aku menyesal sih padah bisa jadi kenang kenangan berharga masa kecil.

aku juga termasuk tipe penyendiri yang males gaul hahah. bisa dibilang mungkin gen ku adalah turunan almarhum bapak yang pendiem. Beda dengan ibuku yang supel ramah dan baik, yang nurun ke kakak ku. Aku bahkan harus dipaksa untuk salam salamin sodara kalo dateng atau ketemu, karena aku ga ada inisiatip sama sekali hahaha. selain malu aku juga terbiasa apa2 harus disurh dulu, jadi aku tumbuh tanpa kesaadaran yg seharusnya aku berbuat.ini juga karena ibuku tipe yang jarang cerita. mungkin karena aku masih kecil jadi dianggap tidak mengerti. yang akhirnya apa, aku malah menganggap tak dinggap dan akhirnya jadi cuek alias gak pedulian.
saat kecil aku dan kakak kandung perempuanku sempat berpisah lama. dia diangkat oleh abangnya bapak untuk jadi anaknya dijakarta, karena anaknya dua lakilaki. sehingga kitapun ga ada kedekatan batin. jadi sedari kecil ibuku emang kurang sekali mencontohkan kami untuk akrab. jadinya sampe sekarang pun ya biasa aja, gak akrab. bahkan aku bisa lebih terbuka ke orang lain dibanding ke kakak atau ibuku.
aku kecil sering merasa terabaikan karena ibuku emang lebih pokus kerja mencari duit untuk kehidupan kami serta abangku yang bandelnya nauudzubillah heheh. aku kecil jarang dipeluk bahkan aku tidak ingat saat kapan aku dipeluk saat masa kanak2. aku pernah sengaja nyari perhatian dengan nangis2 dan tidur dilantai tapi ibuku malah memarahiku. aku pernah sakit demam saat SMP (kalo ga salah), dimana aku sangat emnggigil tapi ibuku hanya bertanya "kok pulang cepat? emang sakit?".
sedih rasanya, sakit anaknya tidak bisa dilihat dan dirasakan oleh ibu sendiri. tapi ntah lah aku harus berdamai bahwa bisa saja saat itu ibuku memang sedang tidak pokus karen ada masalah atau apa.

aku kecil juga saking haus perhatiannya, saat siapapun tamu yg datang aku langsung mrengek rengek minta duit jajan. ntah apa tujuanku, akupun ga jelas. yang akhirnya kadang tamunya yg ngasih jajan. hahah. rasanya saat dirumah aku kehilangan memory tentang rasa bahagia.
satusatunya bahagia dulu adalah saat mencari uang recehan dibawah jembatan kecil dekat rumah. jembatan yg penuh air lumpur hitam, bahagianya adalah saat bisa menemukan uang dibwah sana karena orang yg lewat ga sengaja uangnya jatuh. seru bgt saat itu.
ohya ada satu lagi kebahagiaan saat dirumah adalah saat bisa memanjat pohon chery besar didepan rumah (yang akhirnya ditebang demi keselamatanku) serta memanjat pohon jambu biji dibelakang rumah yg batangnya itu cuma satu bukan beranting banyak. aku bahkan bisa berlama2 disana, diatas pohon. hahahah.

masa kanak2 paling bahagia adalah dirumah nenek. dimana saat aku bebas bemain apasaja bersama teman teman. saat banyak makanan yang kakek beli, dan uang jajan yang bisa aku minta kapan pun, serta saat diajak kepasar untuk belanja tapi pulangnya boleh beli kue pancong atau cendol. ohh itu bahagia bangettt. dirumah nenek juga ada pohon jambu air yang sering aku panjat walau banyak semut rang rangnya hahah.
oke memory disini sih tidak selamanya indah, ada saat2 dimana aku luka, yaitu saat asiknya bermain aku diejek sama anak kecil dibawah usiaku lah. kalo aku SD saat itu, mungkin dia belom sekolah atau masih TK. guess what dia ngejek apa? dia ngejek aku si keriting. oh itu rasanya aku sedih, terhinanya banget. seorang anak kecil ngejek aku dengan puasnya sambil tertatwa2. aku saat itu cukup emosi dan bales balik walau sambil nangis. tapi aku cukup terluka saat itu.
 adalagi saat dimana aku malu dan sedih. yaitu saat aku memakai baju adik sepupuku, lalu kepergok sama ibunya dan dia bertanya itu baju anaknya kaaan? aku sih tidak ingat dia ngomong apa lagi. dan sepertinya dia juga tidak melarang aku memakai,spertinya sih. tapi aku cukup sedih dan malu saat itu, sehingga membuat aku agak males ke rumah nenek lagi minggudepannya.

saat SMP aku beruntung bisa masuk SMP Negeri favorit dengan gampang bahkan kelas unggulan. aku juga beruntung bisa bergabung dengan geng sosialita dikelas ku. hahaha. aku bangga sekali saat itu, walau aku tau aku numpang bangga. aku yang minderan harus selalu punya "tumpangan" agar aku bisa bahagia. dan jeleknya kita dulu adalah kalo udah ngegenk yaitu itu ituuu aja, yang kita anggap ga selevel yaa kita ga temeni walau ga dimusuhi juga sih. tapi itu ya kalo aku bisa balik ke waktu dulu, sbaiknya aku dan genk ku ga boleh gitu, mungkin yang lain jadi sakit ati sama ulah kita karena kita juga bisa dekat dengan cowok2 kece saat itu, bahkan dengan anak pindahan cantik yang ternyata anak pejabat. heheh.
aku pernah saat kerumah anak pindahan ini jalan kaki dari rumah nenek karena jarknya deket bgt.
saat akujalan ada beberapa cowok sepantaram kali yang suit-suit dari belakang. laluuuuu...stelah aku menoleh kebelakang untuk mecari sumber suara, ternyata mereka kaget. lalu bilang "gak jadi gak jadii..". aku sakit ati bukan main saat disitu. aku bahkan masih ingat ekspersi muka mreka yang setelah melihat wajahku menjadi eneg. yaa mungkin ekspektasi melihat bidadari tapi setelah diliat malah ikan teri, begitulah kira kira. ini peristiwa traumatis juga buat aku. dimana aku yang mideran semakin masuk kejurang keminderan terdalam, dan yang aku cari hanyalah topeng untuk menaikkan derajatku. aku beruntung sampe sekarang bisa menarik orang2 hebat disekeliling ku, walau tidak smuanya suka dan tulus kepadaku, tapi aku cukup bangga. :P
temen geng SMP ini masih kontek2 sampe sekarang alhamdulillah..


btw nanti kita sambung lagi yaa :)
to be cont..................


. . . . Continue Reading

Hello 2016

Hello 2016..
Oh my God, long time no post here... kemane aje gueeehh? hahaha.

Sebenernya udah kepanggil panggil nih nulis blog lagi tapi karena banyak hal jadinya adaaaa aja penghalangnya ngeblog wakakak..

Oke from now, saya berusaha ngepost lah ya, minimal satu post dalam satu bulan. MINIMAL loh.. i try to promise, not also sure hahahah... :P

oke let wee see next post ;)
. . . . Continue Reading